Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga
TANJUNG SELOR – Peringatan Hari Buruh Internasional dimanfaatkan DPC SBSI Bulungan untuk mendorong peningkatan pengawasan hubungan industrial secara menyeluruh di daerah. Seruan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua DPC SBSI Bulungan, Agustinus, dalam kegiatan yang digelar di halaman Kantor Bupati Bulungan.
Menurut Agustinus, pertumbuhan investasi yang pesat di Bulungan belum sejalan dengan perlindungan terhadap hak-hak buruh secara menyeluruh. Ia menilai penting bagi pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja untuk memperkuat sinergi dalam mengawasi pelaksanaan ketenagakerjaan.
“Kami menginginkan adanya pengawasan terintegrasi yang melibatkan semua pihak demi terciptanya keadilan dalam dunia kerja,” kata Agustinus dalam pernyataan resmi kepada media. Ia menegaskan bahwa pengawasan yang lemah akan menimbulkan ketimpangan dan merugikan pekerja lokal yang seharusnya mendapat prioritas.
Selain itu, ia juga menyoroti maraknya penggunaan tenaga kerja asing tanpa keahlian yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. “Banyak TKA ditemukan bekerja tidak sesuai keahlian, bahkan menjalankan usaha jual beli sayur secara ilegal,” ungkapnya.
Investasi yang masuk ke Bulungan seharusnya membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan tenaga kerja lokal. Namun tanpa pengawasan ketat, justru potensi tersebut berbalik merugikan masyarakat dan membuka celah penyalahgunaan aturan ketenagakerjaan.
DPC SBSI juga menuntut agar instansi terkait rutin melakukan inspeksi mendalam terhadap perizinan dan kompetensi para pekerja asing. Pemerintah dianggap belum tegas dalam menindak pelanggaran yang melibatkan perusahaan besar maupun pekerja luar negeri.
“Kami ingin kejelasan sikap pemerintah dalam melindungi hak-hak pekerja dan menindak perusahaan yang tidak patuh aturan,” tegas Agustinus. Ia menambahkan bahwa hal tersebut merupakan langkah awal menciptakan iklim kerja sehat dan berkeadilan di Bulungan.
Dengan pengawasan yang kuat, diharapkan peluang kerja dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat lokal yang saat ini membutuhkan penghidupan layak. Tanpa tindakan nyata, peringatan Hari Buruh hanya akan menjadi seremoni tanpa makna bagi para pekerja.