Harga Rumput Laut Anjlok, Ratusan Aliansi Pembudidaya Rumput Laut Demo DPRD Nunukan

oleh
Aksi unjuk rasa yang dilakukan para Aliansi Pembudidaya Rumput Laut dan Mahasiswa di depan Kantor DPRD Nunukan (FOTO:ANDI ROSWANDI/NARASIBORNEO.COM)

Reporter : Andi Roswandi | Editor : Dewangga

NUNUKAN – Ratusan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pembudidaya Rumput Laut (APRL) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), gelar aksi demontrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, pada Senin (15/07/2024).

Pantauan aksi demo yang diikuti oleh ratusan massa di depan pagar Kantor DPRD Nunukan, mengeluhkan soal harga rumput laut yang tak kunjung stabil. Aksi demontrasi dijaga ketat personel kepolisian dari Polres Nunukan dan jajarannya.

Aksi demonstrasi ini dilakukan para perumput laut akibat anjloknya harga rumput laut yang terjadi beberapa bulan belakangan. Seperti diketahui, harga rumput laut saat ini berkisar Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogramnya.

Koordinator aksi demo, Sultan dalam orasinya meminta kepada Pemerintah untuk mencari solusi terkait anjloknya harga dan ketidakstabilan rumput laut di Nunukan yang menyebabkan petani terus merugi.

“Makanya banyak pembudidaya yang bangkrut dan berefek luas dengan menurunnya daya beli masyarakat serta meningkatnya tindakan pencurian bentangan rumput laut. Bahkan maraknya pemotongan jangkar oleh oknum pemukat jangkar,” ujar Sultan di hadapan anggota DPRD Nunukan.

Sultan mengatakan, meminta pemerintah agar memperbaiki tata niaga supaya bisa kembali menormalkan harga rumput laut, meminta aparat kepolisian melakukan pencegah terhadap banyaknya pencurian rumput laut.

“Kita meminta anggota dewan untuk segera memanggil instansi terkait guna membahas serta mencari solusi dan penyebab anjloknya harga rumput laut di Nunukan, dan meminta aparat mencegah pemotongan tali jangkar pondasi budidaya rumput laut,” ujar Sultan.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Nunukan Saleh yang menjumpai para pengunjuk rasa pun mengajak setiap perwakilan untuk masuk ke Ruang Pertemuan Ambalat I guna dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah instansi teknis.

Baca Juga:  LKPJ Bupati Nunukan, Realisasi APBD Tahun 2023 Rp 1,7 Triliun

“Untuk mencari solusi atas persoalan ini, kami juga mengajak beberapa mahasiswa dan perwakilan pembudidaya rumput laut dari massa aksi demo untuk mengikuti RDP di Ruang Ambalat l untuk menyampaikan aspirasinya dan mendengarkan secara lansung dari instansi teknis,” pungkasnya.

“Untuk mencari solusi atas persoalan ini, kami meminta setiap perwakilan kelompok untuk mengikuti RDP di Ruang Ambalat I agar teman-teman perumput laut juga bisa mendengarkan secara langsung penyampaian dari instansi teknis,” ajak Saleh yang kemudian diikuti setiap perwakilan menuju Ruang Pertemuan Ambalat di Gedung DPRD Nunukan.

Hingga saat ini, proses RDP masih terus berlangsung. Adapun RDP diikut oleh mahasiswa Anggota DPRD Nunukan, Dinas Perikanan Nunukan, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Perindustrian dan perdagangan (DKUMKPP) Nunukan, Lanal Nunukan, Polres Nunukan dan Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan. (Adv)