Reporter: Andi Roswandi | Editor: Dewangga
NUNUKAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Dengan menggelar Vaksin Polio pada 21 Kecamatan di Kabupaten Nunukan.
Kepala Dinas Kesehatan Nunukan Hj. Miskia menyampaikan, bahwa PIN ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan program Kemenkes dengan target untuk kabupaten Nunukan sebanyak 27.256 anak usia 0-7 tahun, data tersebut merupakan data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin).
“Jadi dalam program pemberian vaksin polio ini kita ditargetkan dari Kemenkes sebanyak 27.256 anak yang tersebar di 21 kecamatan di Nunukan,” ujar Miskia kepada narasiborneo.com, pada Senin (29/07/2024).
PIN tersebut dibagi menjadi 2 tahapan, lanjut Miskia, untuk pendaftaran tahap pertama telah berlangsung mulai 23 Juli lalu dan akan berakhir pada hari ini 29 Juli. Sementara untuk tahapan yang kedua akan dimulai pada 6 – 22 Agustus 2024 mendatang.
Pada tahapan pertama Dinkes telah mencapai progres sebesar 55% dari 95% yang harus dipenuhi. Atas capaian tersebut, petugas juga sempat kesulitan untuk menjangkau anak-anak yang berada di perbatasan Sebatik – Malaysia lantaran banyak anak yang terdaftar di Pusdatin akan tetapi anak tersebut tidak berada ditempat.
“Alhamdulillah pada tahapan pertama, sesuai data akhir pada hari ini kita telah mencapai progeres sebesar 55% dari 95% yang dituntut oleh Kemenkes untuk dipenuhi, petugas juga agak sulit untuk menjangkau anak-anak diperbatasan khususnya di sebatik, lantaran banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya pada pusat data di Indonesia akan tetapi tidak lama mereka membawa anaknya untuk tinggal di Malaysia,” katanya.
Tidak hanya itu, Miskia juga menjelaskan, dalam menjalankan Program PIN tersebut, petugas Dinkes juga menyasar ke sekolah-sekolah yang merupakan target untuk menjangkau anak pada usia tujuh tahun.
Pemberian Vaksin Polio dengan cara hanya ditetes melalu mulut pada anak, hal itu meningkatkan kepedulian para orang tua.
“Jadi pemberian tidak lagi dilakukan dengan cara menyuntik, akan tetapi cukup diteteskan ke mulut anak-anak, hal itu juga membuat orang tua tidak perlu khawatir lagi terhadap anaknya, dan juga meningkatkan kepedulian orang tua untuk memberikan imunisasi terhadap anak,” jelas Miskia.
Miskia berharap, dalam capaian saat ini, kita hanya tinggal memenuhi 40% lagi untuk memenuhi target yang diberikan dari Kemenkes.
“Semoga pada tahapan kedua kita dapat memenuhi 40% sisa dari target yang seharusnya, bahkan kita akan terus mengusahakan agar dapat mencapai progres yang lebih dari target yang diberikan,” pungkasnya.