TANJUNG SELOR – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menggelar pertemuan Pembelajaran Sebaya Tingkat Nasional di Bali. Kegiatan yang dilaksanakan pada 6-8 November menjadi ajang fasilitasi pengelaan dalam program Trnasformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBSI).
Pertemuan nasional diikuti sekitar 700 peserta mewakili institusi/kelompok dari daerah kabupaten/kota setiap provinsi, tidak terkecuali para pengelola perpustakaan desa dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Terdapat sebelas pengelola perpustakaan desa dari Provinsi Kaltara yang dikirim oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltara untuk mengikuti giat yang berlangsung di Bali tersebut.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani dalam sambutannya menyampaikan bahwa kapasitas pengelola menjadi kebutuhan untuk mendukung keberlanjutan program transformasi perpustakaan.
“Kegiatan hari ini adalah untuk mewujudkan pembangunan literasi dan kegemaran membaca dalam rangka menjawab permasalahan literasi di Indonesia,” kata Nani saat membacakan sambutannya, Kamis (7/11/2024).
Menurutnya, sepanjang 2024, Perpusnas RI telah menyalurkan bantuan program TPBSI, memberikan dukungan kepada 600 perpustakaan desa dan kelurahan, meliputi satu unit komputer, satu unit printer, dan 1.000 judul buku bacaan bermutu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara, Suwarsono berharap dengan adanya pertemuan tersebut dapat menularkan semangat bagi para pengelola perpustakaan desa untuk terus berkembang dan tumbuh.
Dalam hal ini Suwarsono mengakui bahwa dalam pengelolaan perpustakaan di desa tentu memiliki banyak tantangan, baik dari ketersediaan sarana prasarana, koleksi buku hingga perhatian dari pemerintah desa setempat.
“Nah dari pertemuan ini kami harapkan mereka bisa sharing antar pengelola perpusdes tentang pengalaman yang disampaikan oleh teman-teman di forum,” ujarnya.
Tujuan akhirnya, kata dia, meningkatkan literasi dan kegemaran membaca masyarakat di lingkungannya meskipun dalam keterbatasan yang ada.
“Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan literasi serta kegemaran membaca masyarakat dan implementasi program TPBSI,” pungkasnya. (Adv)