TANJUNG SELOR – Sebuah kecelakaan terjadi di perairan Sungai Temangga, Bulungan, pada Senin (10/2). Sebuah speedboat yang membawa 30 penumpang terbalik setelah dihantam gelombang besar saat dalam perjalanan dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor. Speedboat yang digunakan adalah speedboat dengan mesin 200Pk.
Kasi Ops dan Kesiapsiagaan Basarnas Tarakan, Dede Hariana, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat gelombang besar yang menghantam speedboat Iqzza Ekspress. “Dilaporkan, ada 30 orang penumpang di dalam speedboat,” kata Dede. Hingga saat ini, tim gabungan dari Basarnas dan kepolisian masih melakukan proses evakuasi untuk menyelamatkan korban.
Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto S.I.K., M.Si , mengatakan, “Tim gabungan bersama Basarnas masih terus berupaya melakukan evakuasi setelah ditemukannya 1 korban dalam keadaan meninggal sekitar pukul 8 malam tadi.” Kapolda menambahkan bahwa empat korban dinyatakan meninggal dunia dan telah dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo di Tanjung Selor.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Humas RSD, Heriyadi Suranta, melaporkan bahwa 25 korban yang selamat kini tengah menjalani perawatan intensif di IGD. “25 orang ini masih menjalani observasi di IGD,” ujarnya. Proses pendataan dan perawatan terus berlangsung di rumah sakit tersebut.
Seiring dengan kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Bulungan berencana mengevaluasi keselamatan transportasi speedboat non-reguler yang beroperasi di daerah tersebut. Plt Asisten II Setkab Bulungan, Iwan Sugianta, mengungkapkan bahwa insiden ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. “Iya, ini akan menjadi bahan evaluasi pemerintah ke depan,” kata Iwan saat ditemui di Dermaga Kulteka, Senin (10/2).
Iwan juga menyatakan bahwa informasi tentang jumlah penumpang yang tepat belum dapat dipastikan. “Sampai sekarang ini kami belum mengetahui secara pasti jumlah manifest penumpang di dalam speedboat,” tambahnya. Untuk sementara, para korban yang selamat dievakuasi ke Kantor Dinas Sosial Bulungan untuk didata. Mereka yang membutuhkan perawatan lebih lanjut segera dibawa ke rumah sakit.
Selain itu, Pemkab Bulungan juga masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait apakah speedboat tersebut melebihi kapasitas atau tidak. “Kita belum tahu secara pasti, apakah melebihi kapasitas atau tidak,” pungkas Iwan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk meningkatkan keselamatan penumpang di masa depan.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A. Paliwang, turut mengunjungi lokasi kecelakaan untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Dalam kunjungannya, Zainal menekankan pentingnya pemilik speedboat non-reguler untuk memerhatikan keselamatan penumpang. “Setiap berlayar harus melaporkan manifest penumpang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa manifest yang jelas dapat membantu dalam situasi darurat untuk mengetahui jumlah penumpang yang sebenarnya.
Gubernur juga mengingatkan bahwa alat keselamatan, seperti jaket pelampung, harus disesuaikan dengan jumlah penumpang yang ada. “Setiap berlayar, pastikan alat keselamatan seperti jaket pelampung tersedia untuk setiap penumpang,” katanya. Zainal berharap insiden ini menjadi pelajaran untuk semua pihak agar lebih memperhatikan keselamatan penumpang di perairan.
Dalam peninjauannya, Zainal juga menyampaikan bahwa Pemprov Kaltara akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Basarnas dan pihak kepolisian, untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem transportasi laut di wilayah tersebut. “Ada beberapa instansi yang memiliki kewenangan untuk moda transportasi sungai ini. Jadi, kami akan koordinasikan lebih lanjut,” tambahnya.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan akan ada peningkatan standar keselamatan bagi penumpang di semua moda transportasi laut, terutama speedboat non-reguler yang sering digunakan di wilayah-wilayah seperti Tanjung Selor.