Bukan Sekadar Taman: Kebun Raya Bundayati, Pusat Edukasi dan Konservasi Unggulan

oleh
Bupati Bulungan, Syarwani dalam acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Taman Adhayaksa di Kebun Raya Bundayati pada Selasa (10/6/2025) (Foto:DOC.PEMKABBULUNGAN)

Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR – Penguatan komitmen pelestarian lingkungan kembali terwujud melalui sinergi antara Kejaksaan Tinggi Kalimantan Utara dan Pemerintah Kabupaten Bulungan. Kolaborasi ini direalisasikan dalam sebuah acara penanaman pohon, menandai dimulainya pembangunan Taman Adhyaksa di Kebun Raya Bundayati. Lokasinya berada di Tanjung Selor, sebuah langkah maju untuk menjaga keberlangsungan alam.

Acara penting tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Gubernur Kalimantan Utara yang turut memberikan dukungan penuh. Hadir pula Bupati Bulungan, Kepala Kejaksaan Tinggi beserta jajarannya, serta perwakilan masyarakat luas dan pelajar. Kehadiran beragam elemen ini menunjukkan keseriusan dan komitmen bersama.

Bupati Syarwani menyampaikan bahwa Kebun Raya Bundayati adalah wujud nyata dari visi pembangunan hijau berkelanjutan yang diusung daerahnya. Kawasan seluas lebih dari 80 hektare ini telah diatur secara resmi melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan. Pengembangan lahan ini sudah berjalan secara bertahap sejak tahun 2023 lalu.

“Kawasan ini secara khusus kami dedikasikan sebagai Kebun Raya Bundayati, guna memastikan kelestarian berbagai jenis tumbuhan,” ujar Bupati Syarwani. “Terutama jenis-jenis kayu hutan dan buah endemik yang berasal dari Bulungan serta seluruh Kalimantan Utara tetap terjaga kelestariannya.”

Ia menambahkan bahwa sampai saat ini sudah ada setidaknya 26 varietas buah dan pohon kayu yang berhasil dikumpulkan. Koleksi ini berasal dari berbagai pelosok desa yang ada di Kabupaten Bulungan. Tahun sebelumnya, sebanyak 74 kepala desa turut berpartisipasi aktif membawa bibit dari daerah mereka.

Hal menarik lainnya, kawasan konservasi ini mengangkat buah lepiu sebagai simbol atau maskot utama Kebun Raya. “Buah lepiu seringkali dijuluki sebagai ‘buah pilkada’ karena kemunculannya hanya setiap lima tahun sekali,” jelas Bupati Syarwani. “Harga buah ini dapat mencapai Rp150.000 per kilogram, dan kini menjadi ikon khas daerah kita.”

Baca Juga:  Warga Flores Timur Meninggal di Kos Tanjung Selor, Sakit Maag Diduga Jadi Pemicu

Terkait fasilitas umum, Bupati menjelaskan bahwa telah dibangun lapangan multifungsi serta dua embung air. Selain itu, jalur pedestrian sepanjang 1,4 hingga 1,6 kilometer juga sudah disiapkan secara matang. Area ini didedikasikan untuk kegiatan rekreasi dan kenyamanan warga.

“Namun, kami melarang kendaraan bermotor untuk memasuki area ini demi menjaga kualitas udara yang bersih,” tegas Bupati Syarwani. “Hanya sepeda kayuh dan sepeda listrik yang diperbolehkan melintas, guna memastikan lingkungan tetap asri.”

Bupati Syarwani juga mengumumkan bahwa seluruh rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Bulungan tahun 2025 akan dipusatkan di Kebun Raya Bundayati. “Kami akan melibatkan 74 desa, 70 rukun warga, serta 10 kecamatan dalam acara tersebut,” katanya. “Berbagai pelaku usaha kecil menengah juga akan turut berpartisipasi dan ditempatkan di area publik yang telah kami siapkan.”

“Kami sangat berharap Kebun Raya Bundayati ini dapat menjadi warisan lingkungan berharga bagi generasi mendatang,” tutup Bupati dengan penuh keyakinan. “Mari kita bersama menanam hari ini, agar orang di masa depan dapat mengenang keberadaan kita di Bulungan, di Kalimantan Utara.”