NUNUKAN – Suasana penuh semangat dan tawa ceria mewarnai kunjungan Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Andi Annisa Muthia Irwan ke PAUD Terpadu Al-Ikhlas pada Jumat pagi (3/10/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan pendampingan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH).
Setibanya di halaman sekolah, Bunda PAUD disambut hangat oleh puluhan anak-anak dan para guru. Lagu sambutan “Selamat Datang Bunda” dinyanyikan penuh semangat, sementara anak-anak berebut ingin menyalami, menggandeng, hingga menyapa langsung sang tamu kehormatan.
“Selamat datang, Bunda!” seru anak-anak sambil tersenyum lebar, Bunda Annisa membalas sapaan dengan lembut dan penuh kehangatan. Ia bahkan sempat bercanda dan berbincang ringan dengan anak-anak.
Kegiatan dilanjutkan dengan senam bersama Gerakan 7 KAIH, anak-anak, guru, dan Bunda PAUD bergerak mengikuti irama lagu dengan riang. Tak hanya itu, Bunda juga mencontohkan cara mencuci tangan yang benar, lalu satu per satu anak mengikuti gerakan tersebut, dan langsung mempraktikkannya bersama bunda semua anak-anak pun mencuci tangannya.
Usai kegiatan fisik, anak-anak diajak duduk santai sambil menikmati kue dan air mineral. Bunda PAUD kemudian melanjutkan agenda dengan bersilaturahmi bersama pengelola sekolah dan meninjau ruang-ruang kelas.
Dalam kunjungan ini, Bunda Annisa juga mendongeng untuk anak-anak, menciptakan momen edukatif yang hangat dan menyenangkan.
Ketua Yayasan PAUD Terpadu Al-Ikhlas, Suraida, menyampaikan rasa syukur atas kunjungan tersebut.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan merasa terhormat mendapat kunjungan dari Ibu Bupati selaku Bunda PAUD. Anak-anak pun sangat antusias dan senang,” ujarnya.
Suraida juga menyampaikan beberapa harapan, “Bangunan ini sudah ada sejak tahun 2010. Sekarang sudah banyak bagian yang bocor, pintunya rapuh, dan jendelanya rusak. Kami sangat berharap adanya dukungan untuk perbaikan fasilitas sekolah ini,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa PAUD Terpadu Al-Ikhlas memiliki berbagai layanan, termasuk kelompok bermain, RA Nur Izzah yang berada di bawah Kemenag, serta SPS (Satuan PAUD Sejenis) bagi keluarga berpenghasilan rendah.
“Ada yang gratis, ada juga yang membayar, tapi kami fasilitasi makan setiap minggunya, yang penting anak-anak mau belajar,” tuturnya.