Antisipasi Kasus Berulang, Pemkab Bulungan Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis

oleh
Bupati Bulungan, Syarwani (Foto:AST/NARASIBORNEO)

Reporter : Ast | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan kini tengah mengambil langkah penting untuk memperketat pengawasan ketat terhadap implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah. Tindakan segera ini dilakukan setelah munculnya dugaan serius kasus keracunan yang dialami oleh sejumlah murid di SMAN 1 Tanjung Selor. Insiden ini diduga terjadi setelah para murid tersebut mengonsumsi makanan yang disediakan melalui program MBG tersebut.

banner 970x250

Bupati Bulungan, Syarwani, mengakui bahwa pihaknya telah bertindak cepat untuk segera mengantisipasi agar kejadian serupa tidak akan terulang lagi di kemudian hari. Beliau secara langsung telah mengeluarkan perintah kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan serta seluruh jajaran puskesmas untuk segera mengawal proses pelaksanaan MBG. Pengawalan ketat ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menjaga keselamatan siswa.

Langkah pengawasan berlapis ini merupakan bentuk antisipasi tegas dari Pemkab Bulungan agar pelaksanaan program MBG tidak sampai menimbulkan dampak negatif atau buruk bagi kesehatan para murid. Syarwani berharap penuh bahwa tidak akan ada lagi murid yang terdampak kasus keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan dari program gizi tersebut. Kasus yang baru terjadi harus dijadikan pembelajaran penting dan yang pertama serta terakhir kalinya.

“Saya sudah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan sampai ke puskesmas untuk secara aktif mengawal pelaksanaan MBG di setiap sekolah,” kata Syarwani kepada media setempat pada hari Rabu (24/9), menjelaskan langkah darurat Pemkab. “Kami berharap tidak ada lagi yang terdampak buruk, walaupun sebelumnya memang ada murid yang diduga keracunan usai mengonsumsi makanan MBG.”

Bupati menegaskan bahwa kasus keracunan makanan yang telah terjadi harus menjadi sebuah evaluasi menyeluruh bagi semua pihak yang terlibat dalam program tersebut. Hal paling penting untuk diperhatikan saat ini adalah makanan yang disalurkan kepada siswa harus terjamin aman dan selalu berada dalam kondisi yang higienis. Pemda Bulungan juga memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Pendidikan Penyelenggara (SPPG) untuk memastikan kualitas makanan.

Baca Juga:  Era Baru Transaksi: Bupati Syarwani Jamin Pembayaran PBB Bulungan 100% Transparan dan Digital

Koordinasi erat ini bertujuan agar makanan yang dikonsumsi oleh para murid tetap aman, tidak menimbulkan dampak negatif, dan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Selain bersinergi dengan SPPG, Pemda Bulungan juga telah menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk proses pengawasan. Keterlibatan BPOM sangat diperlukan untuk memastikan setiap makanan yang disajikan telah sesuai dengan aturan keamanan pangan.

Syarwani menjelaskan bahwa kolaborasi aktif dengan BPOM akan membuat pengawasan program menjadi jauh lebih ketat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua standar keamanan pangan yang berlaku di Indonesia benar-benar terpenuhi secara optimal di lapangan. Bupati menegaskan kembali bahwa MBG adalah program yang sangat penting bagi peningkatan gizi anak sekolah.

“Kami siap bersinergi dengan SPPG, sehingga makanan yang dikonsumsi aman dan tidak menimbulkan dampak buruk,” jelasnya, menjabarkan pentingnya kerja sama tim yang kuat antarlembaga. “Kami juga berkolaborasi dengan BPOM agar pengawasan program berjalan lebih ketat dan standar keamanan pangan benar-benar terpenuhi secara optimal.”

Bupati Syarwani menegaskan bahwa tujuan mulia dari program MBG adalah untuk meningkatkan gizi anak-anak sekaligus mendukung penuh konsentrasi belajar mereka di sekolah. Maka dari itu, aspek higienitas dan kebersihan makanan menjadi sebuah hal yang utama serta tidak boleh diabaikan sedikit pun oleh siapa pun. Pemda Bulungan secara aktif mendorong seluruh puskesmas di setiap wilayah untuk ikut memantau proses penyaluran makanan tersebut.

Pemerintah daerah mengimbau semua pihak terkait untuk menunjukkan peran aktif dalam pengawasan program dan segera melaporkan jika ada potensi masalah. Jika terdapat indikasi masalah sekecil apa pun, laporan harus segera disampaikan agar penanganan cepat dapat dilakukan secara maksimal. Pemkab berharap penuh agar program MBG ini dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak tanpa ada lagi kejadian yang tidak diinginkan di sekolah.

Baca Juga:  Warga Flores Timur Meninggal di Kos Tanjung Selor, Sakit Maag Diduga Jadi Pemicu

“MBG ini tujuannya sangat mulia, yakni meningkatkan gizi dan mendukung konsentrasi belajar siswa,” tegas Syarwani, menggarisbawahi urgensi pengawasan yang ketat. “Maka dari itu, aspek higienitas dan kebersihan makanan menjadi hal yang paling utama dan tidak dapat ditawar lagi dalam pelaksanaannya.”