Reporter : Andi Arfan | Editor : Dewangga
NUNUKAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Nunukan melaksanakan kegiatan Gerakan 10.000 Keluarga Tolak Politik Uang dengan mengangkat Tema “Lawan Politik Uang : Mengalahkan Modal, Memenangkan Kedaulatan Rakyat”. Kegiatan ini digelar di Love Hill Cafe Nunukan, Senin (25/11/2024).
Anggota Bawaslu Nunukan, Hariadi mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan guna memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak buruk dari politik uang. Baginya, politik uang merupakan ancaman terbesar bagi terciptanya proses demokrasi yang jujur dan adil, oleh karena itu masyarakat harus betul-betul memanfaatkan momentum ini untuk memilih calon kepala daerah yang memiliki visi-misi dan program yang sejalan dengan apa yang di cita-citakan oleh masyarakat itu sendiri.
“Kita semua paham jika menghilangkan politik uang tidak semudah mengedipkan mata atau seperti membalikkan telapak tangan, tapi tetap saja kita harus berusaha dan berikhtiar dengan terus mengedukasi masyarakat agar memilih calon berdasarkan visi-misi dan programnya. Setidaknya dalam 5 tahun kedepan, nasib seluruh masyarakat tidak hanya dibayar dengan uang tunai,” ujar Hariadi kepada narasiborneo.com.
Hariadi juga menyampaikan kegiatan ini akan dirangkaikan dengan penempelan sticker “Tolak Politik Uang” di rumah-rumah warga, serta pemasangan spanduk “Politik Uang itu Haram” di rumah Ibadah. Oleh karena itu, Bawaslu menggandeng Organisasi Kepemudaan dari jenjang Mahasiswa hingga Pelajar untuk turut berkontribusi dalam kegiatan kali ini.
“Jadi kita libatkan teman-teman pemuda agar turun langsung ke masyarakat guna melakukan penempelan sticker sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh warga terkait bagaimana politik uang dapat menjadi ancaman yang dapat merusak sistem demokrasi yang ada. Para pemuda yang ikut berkontribusi kali ini mencerminkan bagaimana seharusnya pemuda sebagai regenerasi memiliki tanggung jawab dalam menentukan pemimpin terbaik untuk daerahnya,” ucapnya.
Terakhir, Ketua Bawaslu Nunukan, Moch Yusran berpesan kepada seluruh Organisasi Kepemudaan yang akan turun langsung menempelkan sticker “Tolak Politik Uang” agar mengedepankan etika dan sopan santun ketika memberikan pemahaman dan edukasi kepada seluruh masyarakat.
“Untuk nanti dilapangan, sebelum menempelkan sticker, minta izin terlebih dahulu kepada pemilik rumah. Apabila di perkenankan, baru kita tempel. Seandainya ada warga yang tidak mengizinkan, tidak apa-apa. Mari kita lakukan gerakan ini kepada warga yang hatinya juga peduli terhadap masa depan daerah kita,” pungkasnya.