Reporter : Ast | Editor : Dewangga
TANJUNG SELOR – Festival Sungai Kayan 2025 kembali digelar dengan semangat pelestarian tradisi yang kuat di Kabupaten Bulungan. Kegiatan berlangsung meriah di Dermaga Pelabuhan VIP, Tanjung Selor, sejak Senin, 6 Oktober 2025, melibatkan ribuan pendayung.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun Kabupaten Bulungan ke-65 dan Kota Tanjung Selor ke-235 tahun. Pemerintah daerah memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat identitas budaya lokal dan menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sebanyak 130 perahu dengan total 3.550 pendayung dari sepuluh kecamatan ikut serta memeriahkan perlombaan tahun ini. Beragam kategori lomba turut digelar, mulai dari kelas 20 hingga 50, baik untuk putra maupun putri.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd., M.Si., secara resmi membuka festival dengan pemukulan gong didampingi jajaran pemerintah daerah. Ia menegaskan pentingnya menjaga nilai budaya warisan leluhur agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.
“Festival ini bukan sekadar lomba, tapi juga cermin dari warisan budaya yang harus kita rawat bersama,” ujar Syarwani.
“Tradisi perahu dayung telah menjadi bagian kehidupan masyarakat Bulungan sejak dahulu dan patut terus dilestarikan,” lanjutnya menegaskan.
Antusiasme masyarakat tampak luar biasa dengan kehadiran ribuan penonton memenuhi area sungai untuk menyaksikan jalannya perlombaan. Kehadiran para pelaku UMKM di sekitar lokasi juga menambah suasana meriah dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
“Selama pelaksanaan festival, banyak pelaku usaha kecil yang merasakan peningkatan pendapatan karena ramainya pengunjung,” ucap Syarwani.
“Inilah bukti bahwa pelestarian budaya juga mampu memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar,” tambahnya penuh keyakinan.
Ketua Panitia FSK 2025, Iwan Sugiyanta, mengungkapkan rasa bangga atas peningkatan jumlah peserta setiap tahunnya. Menurutnya, hal ini menunjukkan kecintaan masyarakat terhadap tradisi dan semangat kebersamaan yang terus tumbuh kuat.
“Jumlah peserta tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya, menandakan kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya sungai semakin tinggi,” ujar Iwan.
“Kami berharap festival ini bisa dikemas lebih profesional agar segera masuk kalender resmi Kemenparekraf,” harapnya optimis.
Pemerintah Kabupaten Bulungan menegaskan komitmennya menjadikan Festival Sungai Kayan sebagai agenda wisata unggulan daerah. Dengan pengemasan yang lebih baik, kegiatan ini diharapkan bisa naik kelas menjadi event wisata nasional yang membanggakan.
Selain melestarikan tradisi, pemerintah juga menilai festival ini sebagai simbol pemersatu masyarakat yang hidup di tepian Sungai Kayan. Semangat gotong royong dan persaudaraan yang tercipta diharapkan terus menjadi kekuatan sosial bagi pembangunan daerah.