Idul Adha Penuh Makna, Kapolda Kaltara Bagikan Hewan Kurban di Tanjung Buka

oleh
Kapolda Kaltara Irjen Pol. Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., saat berinteraksi bersama warga SP 6, SP 7, SP 8, dan SP 9 di Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas, Jumat (6/6/2025). (Foto:DOC.HUMASPOLDA)

Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR – Dalam suasana Idul Adha 1446 Hijriah yang penuh makna pengorbanan, Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol. Hary Sudwijanto, memberikan empat ekor sapi kurban. Penyerahan simbolis ini ditujukan kepada warga desa Tanjung Buka, tepatnya di wilayah SP 6 hingga SP 9. Acara ini berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025, sebagai wujud kepedulian.

Kegiatan mulia ini menegaskan komitmen Polda Kaltara untuk membangun kedekatan emosional dengan masyarakat. Inisiatif ini memperkuat silaturahmi serta menunjukkan peran aktif Polri dalam menjaga nilai kebersamaan. Mereka ingin menjadi bagian integral dari komunitas.

“Ibadah kurban adalah lebih dari sekadar upacara keagamaan tahunan yang khidmat,” ujar Kapolda Hary Sudwijanto. “Ini mengandung pesan kemanusiaan dan sosial yang mendalam. Kita didorong untuk memperkuat solidaritas.”

“Melalui semangat berbagi yang tulus dan ikhlas ini, kita diajak untuk meningkatkan kepedulian sosial kita,” tambah Kapolda. “Polri hadir bukan hanya untuk fungsi keamanan, tetapi juga aktif membangun harmoni sosial di masyarakat.”

“Ketertiban dan keamanan masyarakat yang kondusif akan terwujud dengan baik,” tegasnya, “apabila terjalin hubungan yang erat dan kuat antara aparat keamanan dan seluruh lapisan masyarakat.” Ini adalah kunci utama.

Seluruh transaksi terpusat melalui virtual account, diawasi dua penanggung jawab. Setiap pembelian barang harus disertai referensi harga pasar yang jelas. Ini mencegah potensi mark-up harga.
Sistem baru ini diharapkan dapat mendeteksi dini upaya pemotongan anggaran. Pemantauan ketat dari pusat membantu mencegah penyalahgunaan dana. Transparansi adalah prioritas utama mereka.

Kapolda juga menjelaskan bahwa mekanisme ini menutup celah bagi pihak-pihak yang meminta “jatah” dari anggaran program. Hanya insentif yang menjadi komponen biaya tetap program ini. Biaya bahan baku dan operasional mengikuti harga pasar.

Baca Juga:  Kapolda Kaltara Pimpin Pemusnahan Senjata Rakitan dari Tokoh Masyarakat Dayak

“Dengan mekanisme yang kami kembangkan ini, peluang penyimpangan anggaran menjadi sangat kecil,” pungkas Dadan Hindayana. Program MBG diharapkan berjalan lebih bersih dan efektif.

Warga menyambut baik penyerahan kurban ini. Mereka mengapresiasi kedekatan Polri dengan masyarakat. Ini menjadi simbol kebersamaan.