Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga
KOTA KINABALU – Kepolisian Daerah Kalimantan Utara memperkuat kolaborasi strategis dengan Polis Kontinjen Sabah untuk menangani kejahatan lintas negara. Kerja sama ini dipusatkan di wilayah perbatasan Kalimantan-Sabah yang rawan penyelundupan serta aktivitas kriminal transnasional.
Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto melakukan kunjungan balasan ke markas IPK Sabah, Kota Kinabalu, Malaysia, pada tanggal 28 April 2025. Pertemuan bilateral tersebut menjadi forum penting mempererat sinergi antarkepolisian negara dalam mengatasi tantangan perbatasan.
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas strategi koordinatif guna memperkuat upaya pengawasan terhadap jalur-jalur yang rawan penyalahgunaan di perbatasan. Isu yang dibahas mencakup penyelundupan narkoba, perdagangan manusia, dan distribusi barang ilegal antarnegara.
“Kami percaya keamanan perbatasan harus dibangun lewat kolaborasi erat, kepercayaan bersama, dan komunikasi yang terstruktur dengan baik,” ujar Irjen Pol Hary.
“Koordinasi dua institusi penegak hukum menjadi kunci utama mengatasi kompleksitas kejahatan lintas batas yang terus berkembang,” tambahnya.
Polda Kaltara dan Polis Sabah sepakat menjadwalkan pertemuan lanjutan pada awal Juni mendatang guna membahas langkah-langkah konkret bersama. Agenda tersebut akan difokuskan pada harmonisasi SOP dan pertukaran informasi operasional yang lebih cepat dan terintegrasi.
Datuk Jauteh Bin Dikun selaku Pesuruhjaya Polis Sabah menyambut baik niat kerja sama dan langkah proaktif dari Polda Kalimantan Utara. Ia berharap kemitraan ini akan menghasilkan solusi nyata atas persoalan keamanan di sepanjang garis perbatasan kedua wilayah.
Kegiatan kunjungan timbal balik ini menunjukkan komitmen kuat kedua institusi dalam membangun keamanan regional yang berkelanjutan dan profesional. Pertemuan serupa juga diharapkan dapat rutin digelar demi memperbarui strategi dan memperkuat kapasitas bersama.
“Kami akan menyusun dokumen kesepakatan bersama untuk dijadikan panduan dalam menyelesaikan isu perbatasan secara sistematis dan konsisten,” kata Hary.
“Seluruh personel kami akan dilibatkan dalam proses implementasi kerja sama ini demi mencapai hasil maksimal,” lanjutnya.
Kolaborasi lintas negara ini diyakini mampu memperkuat stabilitas keamanan di kawasan dan mengurangi potensi konflik hukum antarwilayah. Upaya bersama ini juga mendorong pembentukan sistem pengawasan perbatasan yang adaptif dan responsif terhadap ancaman global.