NUNUKAN – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan menginisiasi pembuatan peyek rumput laut sebagai oleh-oleh khas daerah Kabupaten Nunukan, hal ini dilakukan lantaran tamu yang datang ke Nunukan cenderung memilih produk Malaysia sebagai oleh-oleh.
Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, menginisiasi pembuatan peyek rumput laut sebagai oleh-oleh khas Nunukan, Kalimantan Utara. Ia menyoroti bahwa selama ini, tamu yang datang ke Nunukan lebih sering membawa oleh-oleh produk Malaysia, bukan dari daerah tersebut.
“Nunukan belum punya oleh-oleh makanan khas yang bisa menjadi identitas wilayahnya. Kita ingin mengubah itu,” ujar Handoyo pada Rabu 26 Februari 2025.
Lanjut Handoyo, Peyek rumput laut dipilih karena mudah dibuat, diterima oleh berbagai kalangan, dan memiliki potensi ekonomi tinggi, rumput laut juga merupakan komoditas andalan masyarakat Nunukan dan menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar di wilayah perbatasan ini.
“Ini gagasan yang sederhana, mudah dibuat, mudah dijual, dan sumbernya ada di sekitar kita,” tambahnya.
Kata Handoyo, peyek rumput laut dibuat dengan bahan dasar tepung beras, tepung tapioka, santan, daun jeruk, telur, dan rumput laut. Untuk meningkatkan daya tarik sebagai oleh-oleh khas, produk ini dikemas dalam tiga varian harga: Plastik mika – Rp 20.000, Toples – Rp 30.000, kemasan eksklusif berbentuk tas kado dengan tali emas – Rp 50.000
“Produk ini telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI dan memenuhi persyaratan sebagai produk ekspor. Siap dipasarkan Hingga Malaysia ,” harapnya.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Mardiana, menyatakan bahwa Pemkab Nunukan akan mendukung distribusi dan pemasaran peyek rumput laut. Produk ini juga akan dipajang di UKM Centre dan dipasarkan ke Malaysia melalui Asosiasi Pengusaha Perbatasan Indonesia (ASPPINDO).
“ASPPINDO sering mengikuti pameran di Malaysia, dan kami akan sertakan peyek rumput laut dalam daftar produk yang diperdagangkan di sana,” pungkasnya.