NUNUKAN – Tingginya kebutuhan listrik pelanggan saat ini bersamaan dengan jadwal pemeliharaan sejumlah mesin pembangkit di Nunukan, membuat PLN ULP Nunukan terpaksa menerapkan manajemen beban yang bersifat tentative. Di mana periode manajemen beban sendiri tekah dijadwalkan sejak Februari 2024 lalu.
Manager PLN (Persero) ULP Nunukan Bachtiar Raka Gandi menyampaikan, bahwa jadwal pengaturan beban akan terus dibagikan kepada pelanggan meskipun bersifat tentative, di mana jika kemampuan mesin yang ada dapat dimaksimalkan maka proses pemadaman tidak akan terjadi.
Dikatakan Raka, lonjakan beban pada saat beban puncak yang dikarenakan faktor cuaca panas selepas musim penghujan membuat tingginya beban yang ada bersamaan terjadinya ganguan temporer (tidak terencana) pada mesin pembangkit di PLTD Sei Bilal sehingga daya mampu mesin mengalami penurunan.
“Pengurangan beban yang terjadi selama ini sifatnya minor dan tentative, hanya pada waktu tertentu dan segmen padam yang tidak meluas, pengurangan tidak lebih dari enam gardu distribusi, dengan estimasi waktu kurang dari tiga jam,” ujar Raka, Senin (26/2/2024).
Dijelaskan, saat ini kebutuhan daya puncak listrik yang awalnya 16,4 Megawatt (MW) meningkat menjadi 17,2 MW. Penambahan dua mesin di PLTD Sei Bilal berkapasitas 2 MW pada Oktober 2023 lalu telah mampu termanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dan kenaikan pemakaian listrik di sistem Nunukan, namun, mengingat kebutuhan listrik masyarakat di sepanjang Februari naik sekitar 0,8 MW sedangkan PLN pada saat yang bersamaan terdapat mesin yang keluar dari sistem akibat pemeliharaan maupun gangguan yang bersifat insidentil, maka PLN tetap berkomitmen untuk menambah kapasitas daya mampu di sistem Nunukan.
“Sejak RDP 9 Januari 2024 kemarin, kami sudah mulai bergerak sesuai komitmen untuk mengupayakan tambahan pembangkit di mana ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kebutuhan pasokan daya listrik, mulai dari pengajuan permohonan tambahan pembangkit ke bidang pembangkitan dan saat ini proses pengadaan tambahan mesin pembangkit sedang berjalan dan sesuai dengan rencana,” jelasnya.
Ditambahkan Raka, timeline penambahan daya tersebut berjalan sesuai rencana dan menjadi perhatian khusus manajemen, dan diharapkan penambahan itu segera terealisasi. Selain itu, akibat kondisi saat ini, PLN ULP Nunukan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan PLN dan memohon doanya agar rencana penambahan mesin pembangkit sebesar 4 MW di Nunukan bisa berjalan sesuai rencana sehingga distribusi tenaga Listrik di Nunukan dapat meningkat dan tercukupi. (Red)