Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga
TANJUNG SELOR – Pembangunan wilayah terpadu kini menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi daerah. Fokus utama program ini adalah mengelola beragam komoditas unggulan kehutanan sosial secara terintegrasi dan efisien.
“Inovasi seperti ini sangat kami harapkan muncul dari kesepakatan pengembangan wilayah terpadu di Indonesia,” ujar pejabat Kementerian Kehutanan. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomi dari hasil hutan yang lestari.
Pengembangan ini juga melibatkan kolaborasi erat antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. Kemitraan 4P, yang meliputi pemerintah, swasta, masyarakat, dan lembaga pendukung, menjadi tulang punggung keberhasilan.
“Kami percaya sinergi ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi seluruh komunitas,” tambahnya. Masyarakat, khususnya Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, berperan sentral dalam seluruh proses.
Melalui program ini, potensi perhutanan sosial dapat dimanfaatkan secara maksimal demi kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi ini turut mendukung terciptanya kemandirian pangan lokal yang berkelanjutan di masa depan. “Dengan demikian, setiap sumber daya alam dapat memberikan manfaat optimal bagi kehidupan,” ujarnya. Program ini adalah wujud nyata komitmen terhadap pembangunan yang inklusif.
Program Integrated Area Development (IAD) di Lanskap Kayan merupakan langkah maju penting. Program ini telah resmi disepakati pada Desember 2023 di Kabupaten Bulungan. Ini menjadikannya wilayah kesembilan yang menerapkan pendekatan terpadu di Indonesia.
Penerapan IAD ini semakin diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2023. Regulasi ini secara khusus mengatur perencanaan terpadu pengelolaan perhutanan sosial secara menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai koridor hukum.
Bupati Bulungan Syarwani menyambut baik inisiatif pemerintah pusat ini dengan antusias. Beliau mengungkapkan bahwa semangat ini sejalan dengan visi pembangunan daerahnya. “Kami memiliki semboyan lokal ‘Tenguyun Hutanku’ yang bermakna mendalam,” kata Syarwani.
Semboyan Tenguyun Hutanku ini mencerminkan semangat kebersamaan masyarakat Bulungan dalam menjaga hutan. Ini sekaligus memanfaatkan hutan secara arif tanpa mengesampingkan kearifan lokal. Ini adalah prinsip yang menjadi pegangan kuat.
Kawasan IAD Lanskap Kayan mencakup 18 desa dengan luas total 568.182 hektare. Pemerintah daerah dan mitra strategis telah memetakan berbagai potensi besar yang ada. Potensi ini meliputi agroforestri, silvopastura, hasil hutan non-kayu, dan ekowisata.
Pemerintah Bulungan sebelumnya telah meluncurkan program Mandau Tani untuk pertanian. Program ini berfokus pada kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal dari hulu hingga hilir. Program ini telah memberikan hasil signifikan.
Mandau Tani telah berhasil mengembangkan komoditas kakao seluas 634 hektare hingga tahun 2022. Selain itu, pengembangan komoditas kopi juga mencapai 308 hektare pada periode yang sama. Desa-desa sekitar Sungai Kayan juga kaya akan buah-buahan lokal.
Bupati Syarwani menegaskan bahwa IAD Lanskap Kayan adalah untuk seluruh masyarakat Bulungan. Baik desa yang kaya sumber daya alam maupun yang tidak memiliki potensi alam berlimpah. Semua akan mendapatkan manfaat dari program ini.
Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Kehutanan sangat mengapresiasi upaya Kabupaten Bulungan. Mereka akan mendukung penuh melalui peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat setempat. “Kami akan memberikan bantuan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas komoditas,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi.
Sungai Kayan, dengan panjang 576 kilometer, adalah urat nadi kehidupan masyarakat Kalimantan Utara. Sungai ini adalah sumber air bersih, pembangkit listrik, dan habitat alami beragam biota air tawar. “Dia juga membawa kesuburan bagi lahan di sekitarnya,” tutur Direktur Terestrial YKAN.
Mendukung IAD di Lanskap Kayan berarti melindungi hutan-hutan di daerah aliran sungai. Ini juga sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar melalui pemanfaatan sumber daya alam. “Jika warga merasakan manfaat menjaga alam, alam akan terus berkelanjutan,” pungkasnya.