Barista Muda Menuju Legislatif Nunukan
MUDA dan pekerja keras mungkin dua kata ini dapat mengambarkan sosok dari pemilik nama lengkap Andi Muhammad Idham, seorang barista muda yang terbiasa melayani konsumennya dengan racikan khas kopi miliknya, kini telah memantapkan diri untuk mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat Nunukan dengan terjun ke dunia politik sebagai calon legislator muda. Bagaimana sosoknya, berikut ulasannya.
Andi Idham merupakan sosok yang lahir dari pasangan Andi Suryadi dan Misbahunnur pada, 29 April 1996 silam di Nunukan. Kiprah Idham, sapaan akrabnya di dunia perpolitikan sejatinya bukan hal baru baginya. Karena, sejak duduk sebagai salah satu mahasiswa aktif di Makassar, Idham merupakan sosok inisiator dan penggerak dalam setiap aksi ketika terjadi isu-isu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
Aspirasi-aspirasi masyarakat yang lekat dengan dunia pergerakan mahasiswa seakan menjadi santapan hari-harinya semasa aktif sebagai aktivis dahulu. Sekembalinya ke Nunukan, Idham justru lebih memilih menjadi seorang barista, maklum aktivitas ini pula justru membawanya kian dekat dengan masyarakat khususnya mereka yang merupakan penikmat kopi.
Berjalannya waktu, melihat lambatnya pembangunan Nunukan dan ketidakjelasan masa depan Nunukan akan dibawah kemana? Membuat Idham sedikit geram dan bertanya-tanya, apa saja sebenarnya yang telah dirancang dan digagas oleh para pengambil kebijakan di Nunukan?
Menurutnya, sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Brunai Darusallam dan Filipina harusnya menjadikan Nunukan sebagai daerah yang begitu seksi untuk meningkatkan sektor ekonomi. Apalagi, Nunukan yang masuk dalam alur perdagangan internasional. Sejatinya sumber daya alam yang ada saat ini seperti rumput laut bisa menjadi komoditi yang begitu seksi untuk perdagangan internasional. Namun, kondisi itu justru berbanding terbaling dengan realita saat ini.
Justru sumber daya alam yang ada, lebih banyak dikirim ke Pulau Sulawesi maupun Pulau Jawa yang secara notabene menghilangkan identitas asal khususnya komoditi rumput laut. Belum lagi, belum adanya sumbangsih sepersen pun untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) dari sektor ini membuatnya kemudian mendorongnya terjun ke dunia politik untuk memastikan bahwa para pembudidaya rumput laut di Nunukan mendapatkan kepastian harga atas potensi tersebut.
Selain itu, terjunnya Idham dalam kontestasi politik juga ingin membuktikan bahwa anak muda tidak hanya menjadi penonton para elit politik saat ini yang terbilang monoton. Dia ingin membuktikan bahwa anak muda dapat mengambil peran dalam menentukan arah kebijakan pembangunan ke depan.
“Keresahan utama saya kala melihat anak muda saat ini justru acuh terhadap dunia politik, padahal anak muda harusnya menjadi titik balik arus perubahan kebijakan pembangunan Nunukan di masa akan datang. Sudah saatnya anak muda bisa menunjukkan kiprahnya di seluruh lini, termasuk terjun ke dunia politik,” ujar Idham dengan nada penuh dengan optimisme tersebut.
Bagi Idham terjun ke dunia politik tentu menjadi titik balik bagi dirinya untuk bisa melayani lebih luas kepentingan masyarakat, tidak sekedar meracik dan memastikan kenikmatan setiap kopi yang ia seduh. Tapi kali ini Dia ingin memastikan bahwa setiap kebijakan dan aspirasi masyarakat harus terkawal dengan baik dan dirasakan oleh masyarakat Nunukan.
“Kalau kopi saja, kita harus betul-betul telaten menjaga cita rasa dan aromanya. Apalagi jika saya diberikan kepercayaan dan amanah menjadi wakil rakyat tentu fokus dan tujuan saya hanya satu, bagaimana kepentingan masyarakat lebih dulu diutamakan kebanding kepentingan pribadi,” tegasnya.
Idham menyebutkan keputusannya terjun ke politik dan menjadi salah Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Nunukan Selatan itu tidak terlepas dari doa dan restu orang tua, keluarga besar dan para sahabat. Terutamanya, para pemuda dan masyasrakat umum yang mendorong keyakinannya untuk bertarung dan memastikan diri menjadi satu dari sekian Caleg yang maju pada Pileg DPRD Nunukan 2024 ini.
Menurutnya, fungsi DPRD sudah jelas, pertama legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah, terus anggaran, kewenangan dalam hal anggaran daerah (APBD), terakhir pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah kabupaten.
“Jika fungsi ini terjalankan dengan baik, pastilah DPRD selalu memperjuangkan hak-hak masyarakat. Untuk itu saya ikut mencalonkan diri, mohon doa, dukungan dan pilihannya kepada warga di Kecamatan Nunukan Selatan,” pintanya.
Ia menilai keberadaan pemuda kedepannya bisa memunculkan gagasan baru untuk Nunukan lebih baik dan ia memastikan bahwa anak muda harus punya mental keberanian untuk mengambil tindakan. Baginya sudah saatnya generasi muda bergerak.
Terakhir, Idham mengatakan bahwasanya tekad dirinya apabila mendapat amanah dari rakyat sebagai anggota DPRD Nunukan periode 2024-2029, akan selalu mengabdi kepada masyarakat selaku pemberi amanah dan dapat selalu bermanfaat bagi orang banyak.
“Saya butuh waktu masyarakat satu menit untuk mencoblos saya di TPS, dan saya pastikan selama lima tahun saya adalah pembantu Anda untuk bergerak menyuarakan aspirasi masyarakat,” pungkasnya dengan penuh harap bahwa masyarakat dapat memilih dengan hati bukan dengan isi amplopnya.