Reporter : Asta Zoni | Editor : Dewangga
Tanjung Selor – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Utara telah menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme pada selasa pagi (26/11). Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, pemerintah daerah, serta tokoh masyarakat dari berbagai agama dan adat. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai kinerja FKPT selama tahun 2024 sekaligus merumuskan kepengurusan FKPT periode 2025-2027.
Kolonel Sus. H. Dr. Harinto, M.Pd, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam mencegah radikalisasi dan terorisme. “Kami bersyukur kegiatan ini berjalan dengan lancar, dengan partisipasi aktif dari semua tokoh yang hadir, baik dari organisasi kemasyarakatan, lintas agama, maupun perwakilan FKPT,” ujar Harinto. Ia menekankan bahwa sinergi antar elemen masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah paham radikal di wilayah perbatasan.
Menurut Harinto, salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah merumuskan langkah-langkah strategis untuk menghadapi paham-paham radikal. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita untuk menjaga kewaspadaan dan saling menguatkan antara pemerintah dan masyarakat,” lanjutnya. Ia menambahkan, wilayah Kalimantan Utara sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga memiliki tantangan tersendiri dalam mencegah masuknya paham ekstrem.
Pada kesempatan ini, Harinto juga membahas evaluasi program-program yang telah dilaksanakan oleh FKPT Kalimantan Utara sepanjang tahun 2024. “Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui efektivitas pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme,” ungkapnya. Dalam evaluasi tersebut, lima bidang utama program FKPT dibahas, yaitu agama dan sosial budaya, perempuan dan anak, pemuda dan pendidikan, media hukum, serta penelitian dan kajian.
Lebih lanjut, Harinto menjelaskan bahwa program-program yang telah dilaksanakan di provinsi ini mencakup berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat langsung. “Kami melibatkan banyak pihak, tidak hanya FKPT, tetapi juga pemerintah daerah dan masyarakat dalam pelaksanaan program-program ini,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat untuk menciptakan kesadaran kolektif tentang bahaya radikalisasi.
“Evaluasi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program FKPT di Kalimantan Utara sudah berjalan dengan baik, namun tentu masih ada ruang untuk perbaikan,” ujar Harinto. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengidentifikasi dan mencegah paham terorisme. Dalam hal ini, FKPT berupaya untuk menjangkau semua daerah di Kalimantan Utara, termasuk daerah-daerah yang lebih terpencil.
Selain itu, Harinto menyoroti pentingnya pendekatan multi-pihak dalam pencegahan terorisme. “Kita perlu menjaga kewaspadaan bersama. Pendekatan ini melibatkan pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan media,” tegasnya. Ia juga mengingatkan bahwa ideologi ekstrem tidak selalu terlihat secara kasat mata, dan oleh karena itu deteksi dini sangat penting dalam pencegahan.
Dalam diskusi tersebut, Harinto juga mengingatkan bahwa pencegahan radikalisasi adalah tanggung jawab bersama. “Kami ingin mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran paham radikal ekstrem yang dapat mengancam persatuan negara,” katanya. Ia menambahkan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia.
Melihat kondisi di lapangan, Harinto optimis bahwa kolaborasi ini dapat memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi ancaman terorisme. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dengan melibatkan semua lapisan masyarakat,” ujarnya. Harinto juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi berbagai pihak dalam kegiatan ini yang dianggap sangat produktif.
Dalam penutupan acara, Harinto berharap evaluasi dan rekomendasi yang dihasilkan dapat diterapkan dalam pelaksanaan program FKPT ke depan. “Kami berharap kedepannya semua program yang telah dilaksanakan dapat lebih terkoordinasi dan semakin mendekatkan kita pada tujuan bersama, yaitu pencegahan terorisme yang efektif,” tutupnya. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, Harinto yakin bahwa pencegahan terorisme di Kalimantan Utara dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang.