Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga
TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan membentuk tim pengawasan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Tim ini dibentuk oleh Dinas Pertanian (Disperta) untuk memastikan kesehatan hewan. Pengawasan ini bertujuan menjamin kelayakan hewan yang akan disembelih.
Tim yang terdiri dari penyuluh peternakan ini disebar ke seluruh kecamatan di Bulungan. Mereka bertugas memastikan kesehatan serta kelayakan hewan kurban. Hal ini dilakukan demi menjaga kualitas daging yang akan dikonsumsi masyarakat.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Martijie Johanna Loe, menjelaskan bahwa pengawasan hewan kurban dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemeriksaan antemortem, yaitu sebelum penyembelihan. Tahap kedua adalah postmortem, yang dilakukan setelah penyembelihan hewan kurban.
“Pemeriksaan sebelum penyembelihan mencakup pengecekan kesehatan dan kondisi fisik hewan, serta memastikan usianya sesuai syariat,” kata Martijie. Ia melanjutkan, “Sedangkan setelah disembelih, kami memastikan karkas, daging, dan jeroan benar-benar aman dan layak untuk dikonsumsi masyarakat.”
Pengawasan hewan kurban dilaksanakan di sepuluh kecamatan di Kabupaten Bulungan. Khusus untuk wilayah Tanjung Selor, Disperta Bulungan mewajibkan penyembelihan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH). RPH ini berlokasi strategis di Jalan Sabanar Lama, guna memudahkan pengawasan menyeluruh.
“Hingga hari ini, tercatat ada 40 ekor sapi yang akan dikurbankan dan dipotong di RPH tersebut,” tambahnya. Ia juga mengatakan, “Jumlah ini berpotensi meningkat seiring mendekatnya Hari Raya Idul Adha.”
Sementara itu, di sembilan kecamatan lainnya, meskipun penyembelihan tidak wajib di RPH, tim pengawas tetap diterjunkan. Mereka memastikan seluruh proses penyembelihan berjalan sesuai prosedur kesehatan dan syariat Islam. Ini menjaga kualitas dan kehalalan daging.
“Fokus utama kami adalah kesehatan hewan dan keamanan konsumsi masyarakat,” tegas Martijie. Ia menambahkan, “Kami bertekad mencegah hewan yang sakit atau tidak layak dikurbankan agar tidak sampai dipotong.”
Martijie juga mengungkapkan bahwa jumlah hewan kurban tahun ini cenderung menurun. Penurunan ini terlihat dibandingkan dengan jumlah pada tahun sebelumnya. Namun, Disperta berkomitmen penuh.
“Meskipun ada penurunan jumlah, kami terus mengintensifkan pengawasan di lapangan,” pungkas Martijie. Upaya ini memastikan seluruh hewan kurban tetap sehat dan aman dikonsumsi masyarakat Bulungan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik.