Editor : Dewangga
JAKARTA – Pemerintah menegaskan bahwa inisiatif besar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berfungsi sebagai penggerak utama produksi dan distribusi komoditas pangan nasional. Program ini dirancang strategis untuk memperkuat rantai pasok lokal dan menargetkan mencapai jutaan penerima manfaat pada akhir tahun 2025 nanti.
Inisiatif MBG akan menjangkau sekitar 82,9 juta penerima manfaat, sebuah langkah ambisius yang dilaksanakan melalui kerja sama erat antar berbagai instansi terkait. Hingga Oktober 2025, Badan Gizi Nasional mencatat sudah ada lebih dari 13.300 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang telah aktif di seluruh penjuru Indonesia.
Pelaksanaan program MBG ini tidak hanya fokus mendistribusikan makanan bergizi, tetapi juga berperan besar menguatkan rantai pasok dari sektor pertanian dan UMKM pangan lokal. Pendekatan terpadu ini berhasil menjadikan MBG sebuah pendorong utama bagi aktivitas ekonomi di sektor pangan serta pertanian nasional secara berkelanjutan.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, secara tegas membantah isu yang beredar luas di publik terkait MBG dituding menjadi penyebab utama kenaikan harga pangan pokok. Beliau menjelaskan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan mekanisme pengelolaan khusus dan pengawasan ketat, supaya pelaksanaan program tidak akan mengganggu keseimbangan pasar sama sekali.
Menteri Zulhas menjelaskan bahwa adanya program ini justru meningkatkan produktivitas serta memperkuat rantai pasok pangan nasional secara keseluruhan. “Program MBG justru mendorong produktivitas dan memperkuat rantai pasok pangan nasional,” ujarnya, menekankan pentingnya stabilitas harga melalui permintaan tetap yang diciptakan.
Beliau juga menegaskan bahwa tata kelola program ini telah diatur secara rinci melalui Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden, demi menjamin seluruh proses pengadaan dilakukan transparan dan akuntabel. “Kami ingin pastikan tidak ada distorsi harga. Semua pengadaan dilakukan dengan melibatkan petani, koperasi, dan pelaku usaha lokal,” tegas Menteri Zulhas memastikan prosesnya sudah sesuai aturan.
Selain memperluas akses masyarakat terhadap pangan bergizi, MBG memainkan peran krusial sebagai instrumen stabilisasi harga pasar komoditas. Hasil panen petani yang harganya sedang turun dapat diserap program MBG, sehingga kondisi kesejahteraan petani lokal pun tetap terjaga dengan baik.
Pemerintah menjamin seluruh rantai pelaksanaan program MBG ini akan terus diawasi melalui koordinasi aktif antarinstansi terkait, termasuk Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Kesehatan. Hingga bulan September 2025, sekitar 31 juta warga Indonesia telah merasakan manfaat langsung dari program ini, dan jumlahnya dipastikan terus bertambah seiring waktu.
Dengan dukungan lintas sektor dan pengawasan yang terintegrasi, pemerintah optimis program MBG akan menjaga stabilitas harga pangan, sekaligus memperkuat fondasi kemandirian pangan Indonesia. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, serta menciptakan struktur ekonomi yang lebih tangguh bagi seluruh pelaku UMKM dan petani.







