Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga
TANJUNG SELOR – Petani di Satuan Pemukiman (SP) 6 B, Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, saat ini sedang menikmati hasil panen semangka yang sangat melimpah. Meskipun kondisi cuaca terkadang tidak dapat diprediksi, mereka berhasil mencapai produktivitas yang luar biasa dari lahan pertanian mereka. Keberhasilan ini menunjukkan ketekunan serta kemampuan adaptasi para petani dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan.
Dari setiap bidang lahan seluas 0,1 hektare, petani dapat menghasilkan semangka hingga sepuluh ton. Produksi yang melebihi perkiraan ini membawa kabar gembira bagi para petani setempat. Kualitas semangka yang dihasilkan juga sangat baik, dengan ukuran yang seragam serta rasa yang manis dan menyegarkan.
Salah seorang petani, Bapak Restu, menyatakan bahwa cuaca ekstrem sebenarnya cukup berpengaruh terhadap hasil panen mereka. Beliau menyebutkan bahwa “kami harus benar-benar menjaga kondisi tanaman agar hasil panen tidak menurun meskipun cuaca kurang mendukung.” Tantangan utama muncul saat panen raya karena pasar lokal tidak dapat menyerap seluruh produksi.
Bapak Restu juga menambahkan bahwa “ini adalah panen keempat kalinya dalam setahun terakhir ini.” Berkat dedikasi dan kerja keras, para petani mampu menjaga kualitas serta kuantitas produksi mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk terus berkontribusi pada pasokan pangan lokal dan regional.
Akibat hasil panen yang sangat melimpah, sebagian besar semangka terpaksa didistribusikan ke Tarakan melalui para tengkulak. Para tengkulak ini datang langsung ke lokasi panen untuk mengambil pasokan semangka dalam jumlah besar. Ini membuka peluang pasar baru dan membantu mengatasi kelebihan produksi di tingkat lokal.
Dalam kurun waktu satu tahun, Bapak Restu mampu menanam semangka hingga empat kali dengan masa pemeliharaan sekitar enam puluh hari. Siklus tanam yang singkat dan intensif ini mendukung produktivitas tinggi. Para petani menerapkan praktik pertanian yang efisien untuk memaksimalkan hasil panen mereka secara berkelanjutan.
Nilai ekonomi dari semangka saat ini sangat bergantung pada fluktuasi kondisi pasar. Harga jual rata-rata di tingkat petani berkisar lima ribu lima ratus rupiah per kilogram. Harga yang tidak stabil ini menjadi perhatian utama bagi petani dalam merencanakan penjualan dan pendapatan mereka.