Tak Hanya Pelabuhan, Akses Jalan Jadi Syarat: Pemkab Tana Tidung Tekan Investor untuk Pembangunan Terpadu

oleh
Kondisi Pelabuhan Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara (Foto:DOC.ISTIMEWA)

Editor : Dewangga

TANA TIDUNG – Perusahaan konstruksi terkemuka asal Tiongkok, China State Construction (CSC), telah menunjukkan minat serius untuk mengembangkan Pelabuhan Bebatu, Kab. Tana Tidung. Rencana ambisius investasi tersebut kini mulai memperlihatkan perkembangan konkret di tingkat pemerintah daerah setempat yang sangat positif.

banner 970x250

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tana Tidung (KTT), M. Arief Prasetiawan, mengonfirmasi perkembangan progres investasi tersebut kepada media massa. Keseriusan perusahaan kontruksi raksasa itu terlihat nyata dengan adanya surat resmi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Surat tersebut merupakan pemberitahuan awal yang ditujukan langsung kepada Bupati Tana Tidung, Bapak Ibrahim Ali, mengenai rencana pertemuan lanjutan.

Pemerintah Provinsi Kaltara telah mengirimkan surat kepada Bapak Bupati perihal tindak lanjut serius rencana pertemuan ini dalam waktu dekat. “Pemprov yang bersurat ke Bupati. Ini terkait tahap lanjutan, yaitu rencana pertemuan teknis pihak perusahaan dengan bupati. Jadwalnya yang masih kami tunggu,” kata Arief. Pertemuan teknis tersebut akan menjadi momen krusial untuk membahas detail dan skema investasi yang akan dilaksanakan.

Bupati Ibrahim Ali menyambut baik dan terbuka terhadap tawaran investasi dari perusahaan asing ini sebagai potensi besar. Minat investasi tersebut dianggap dapat menjadi salah satu solusi strategis percepatan pembangunan dan kemajuan daerah Tana Tidung secara keseluruhan. Namun demikian, Pemkab KTT mengharapkan pembahasan investasi tidak terbatas pada area pelabuhan saja, melainkan mencakup juga perbaikan akses jalan utama.

Pihak Pemkab Tana Tidung berharap perusahaan asing ini benar-benar menunjukkan keseriusan penuh dalam berinvestasi di wilayah tersebut. “Kalau memang serius, tidak hanya pelabuhan yang dibahas, tetapi juga akses jalannya. Ini nanti akan dibicarakan lebih teknis,” ujarnya menegaskan pentingnya pembahasan infrastruktur pendukung pelabuhan. Bupati sangat menekankan perlunya pembangunan terintegrasi antara fasilitas pelabuhan dengan jaringan jalan yang memadai di sekitarnya.

Baca Juga:  Pionir Kalimantan Utara: Tana Tidung Resmikan PPDI, Wadah Strategis Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Desa

Sementara menunggu kepastian jadwal pertemuan teknis bersama pihak investor, Pemkab KTT terus bekerja keras menyusun langkah penting berikutnya. Mereka bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kini sedang menyiapkan skema operasional minimalis untuk memanfaatkan infrastruktur pelabuhan yang telah tersedia. Langkah antisipatif ini diambil agar pemanfaatan sarana dan prasarana (sarpras) yang ada bisa segera direalisasikan tanpa menunggu keputusan investasi.

Dinas Perhubungan bersama BPKP telah menjadwalkan pertemuan penting dengan Kementerian Perhubungan mengenai skema operasional minimalis ini. “Besok saya bersama BPKP akan bertemu Kementerian Perhubungan membahas skema minimalis memanfaatkan sarpras yang ada sekarang. Jadi meskipun masih berupa dermaga, kami kaji apa saja yang dibutuhkan untuk mengoperasionalkan Pelabuhan Bebatu,” jelas Arief mengenai rencana mendesak tersebut. Pemerintah daerah bertekad penuh menemukan cara terbaik untuk mengaktifkan pelabuhan demi kepentingan masyarakat luas.

Tahun ini, Pemkab Tana Tidung dan BPKP fokus melaksanakan justifikasi teknis mendalam mengingat fasilitas pelabuhan telah lama dibangun namun belum difungsikan. Justifikasi ini mencakup pemeriksaan menyeluruh kondisi sarpras yang ada di lapangan, termasuk uji ulang struktur dermaga yang sangat penting dilakukan. Mereka juga melakukan perhitungan detail mengenai kebutuhan biaya operasional agar pelabuhan dapat diaktifkan kembali secara bertahap.

Diharapkan pada tahun mendatang Pelabuhan Bebatu sudah benar-benar dapat difungsikan secara optimal demi kemajuan perekonomian daerah. Aktivasi pelabuhan akan dilakukan baik melalui skema operasional minimalis yang sedang disusun atau melalui skema investasi yang lebih besar. Bapak Bupati Tana Tidung telah menyatakan sepakat dan sangat mendukung penuh semua upaya percepatan pengoperasian pelabuhan vital tersebut.

Ketertarikan besar CSC terhadap Pelabuhan Bebatu dijelaskan tidak lepas dari kebutuhan logistik proyek energi yang sangat besar di wilayah sekitar. Proyek PLTA yang sedang dikembangkan oleh PT Kayan Hydropower Energy (KHE) di Kabupaten Malinau selama ini terkendala akses logistik yang sulit dan terbatas. Pelabuhan Bebatu dinilai sangat strategis dan mampu memfasilitasi kebutuhan pengiriman logistik berat proyek tersebut secara efisien.

Baca Juga:  SD Unggulan Tana Tidung Ukir Prestasi Nasional: Terpilih sebagai Sahabat Sekolah Dasar 2025

Pelabuhan Bebatu dipandang sebagai solusi jitu untuk memperlancar arus logistik yang selama ini menggunakan jalur yang tidak memadai dan kurang maksimal. Pemanfaatan pelabuhan tersebut tidak hanya memberikan manfaat besar bagi proyek di Malinau, tetapi juga bagi seluruh kabupaten di sekitarnya. Pengaktifan pelabuhan ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk menekan biaya logistik dan mempercepat pembangunan regional secara merata.

Bupati Ibrahim Ali dalam berbagai kesempatan menunjukkan konsistensi tinggi terhadap pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Bebatu. Beliau menyampaikan harapan besar agar pelabuhan tersebut dapat segera diaktifkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan. Beliau yakin bahwa keberadaan pelabuhan ini dapat membantu mengurangi harga kebutuhan pokok serta material bangunan yang saat ini masih relatif mahal di Tana Tidung.