,

Transformasi Pertanian Kaltara: Mentan dan Gubernur Tinjau Pengembangan Lahan Pangan Strategis

oleh
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., ketika berdiskusi bersama perwakilan Brigade Swasembada Pangan Sajau Hilir Kab. Bulungan (Foto : ASTAZ/NARASIBORNEO)

Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR — Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., didampingi Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum melakukan kunjungan kerja ke Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kamis (8/5) pagi.

Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka meninjau langsung pengembangan kawasan pertanian strategis nasional. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan melalui program intensifikasi dan perluasan lahan produktif.

Bersama Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Mentan mengecek langsung kondisi lapangan dan berdialog dengan kelompok tani setempat. Pemerintah ingin memastikan kebutuhan petani terpenuhi agar produksi pangan daerah meningkat signifikan.

Mentan menyatakan bahwa irigasi menjadi kendala utama yang harus segera dituntaskan untuk mendukung peningkatan indeks pertanaman. Air sungai yang melimpah akan dipompa ke sawah tadah hujan demi mendongkrak produktivitas.

Langkah teknis berupa penyediaan alat dan mesin pertanian juga tengah digencarkan melalui distribusi traktor dan peralatan panen. Bantuan tersebut diberikan langsung kepada kelompok tani agar pengolahan lahan berjalan lebih efisien.

“Kami tidak ingin air bersih ini hanya terbuang ke laut tanpa menghasilkan apa-apa bagi masyarakat yang membutuhkannya,” ujar Amran. “Melalui sistem irigasi pompa, lahan tadah hujan bisa ditanam dua hingga tiga kali dalam satu tahun.”

Mentan juga mengingatkan pentingnya keterpaduan antar-instansi demi menjamin realisasi program pertanian nasional secara efektif dan tepat waktu. Koordinasi dilakukan dengan TNI, Polri, Kejaksaan, BIN, serta Kementerian PUPR secara langsung di lapangan.

“Saya sudah minta langsung ke Menteri PU dan pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) agar proyek irigasi ini selesai tahun ini juga,” katanya. “Jangan biarkan petani terus kesulitan air, padahal kita punya sumber air sangat melimpah dan berkualitas.”

Baca Juga:  Kopri Bulungan Di Barisan Banom NU Siap Mengusung Kader Terbaik sebagai Ketua KNPI Bulungan

Pemerintah pusat juga menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi, benih unggul, serta akses pasar melalui penyerapan Bulog terhadap hasil panen. Langkah ini bertujuan agar tidak ada gabah petani yang tidak terbeli dengan harga yang layak.

“Dari hulu ke hilir, semua permintaan petani lokal akan kami wujudkan agar mereka hidup lebih sejahtera dan berdaya saing,” ucap Amran. “Ini instruksi langsung dari Presiden termasuk upaya untuk menjaga keseimbangan harga gabah di yang telah berhasil kita realisasikan.”

Amran menegaskan komitmen pemerintah dalam menyelesaikan persoalan tumpang tindih lahan antara petani dan perusahaan swasta. Ia telah memerintahkan aparat hukum setempat untuk menyelesaikan konflik tersebut dengan pendekatan hukum dan dialog.

“Tidak boleh ada perusahaan yang mengganggu proses produksi pangan, ini menyangkut hajat hidup masyarakat luas,” tegasnya. “Saya sudah sampaikan langsung ke Kapolsek dan Wakapolda agar persoalan ini ditangani serius dan segera selesai.”

Kementerian Pertanian menyiapkan anggaran hingga Rp500 miliar untuk optimalisasi 10.000 hektare lahan dan cetak sawah baru. Jika semua berjalan sesuai rencana, panen pertama dari kawasan ini akan terjadi dalam waktu dekat.

“Kalau sudah panen, saya akan kembali ke sini untuk memastikan hasilnya dan memberi semangat kepada para petani,” kata Amran. “Ini bukan sekadar janji, tapi bentuk komitmen nyata pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.”