Jakarta – Keputusan Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2025 memicu optimisme baru di kalangan para pemimpin dunia, terutama di Indonesia. Terpilihnya Trump ini diyakini akan semakin menguatkan hubungan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang tengah memimpin negeri ini dengan kebijakan nasionalis dan pro-pertahanan yang tegas.
Kemenangan Trump yang memfokuskan kebijakan luar negeri AS pada aliansi dengan negara-negara besar di Asia, termasuk Indonesia, menunjukkan adanya keselarasan dengan arah kebijakan luar negeri yang dibawa oleh Presiden Prabowo. Di bawah Prabowo, Indonesia mengedepankan pendekatan pragmatis dalam menjalin kerja sama dengan kekuatan besar dunia, menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis penting di kawasan Asia Tenggara.
Prabowo yang dikenal dengan visi memperkuat ketahanan nasional, baik dari segi ekonomi maupun militer, diprediksi akan semakin dekat dengan kebijakan Trump yang juga menekankan penguatan kekuatan militer dan dominasi ekonomi Amerika. Keduanya memiliki tujuan yang sama: memperkuat kemandirian negara mereka masing-masing sambil memperluas pengaruh di panggung internasional. Kebijakan “America First” Trump akan selaras dengan kebijakan “Indonesia Sentris” Prabowo, yang mengutamakan kepentingan dalam negeri, tanpa mengesampingkan kerja sama strategis dengan negara besar.
Secara tidak langsung, terpilihnya Trump membawa peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang perdagangan, investasi, dan pertahanan. Prabowo yang berkomitmen memperkuat alutsista (alat utama sistem senjata) Indonesia akan mendapat dukungan signifikan dalam pengadaan teknologi militer dari AS, yang selama ini telah terjalin melalui berbagai perjanjian dan latihan militer bersama. Selain itu, kebijakan Trump yang pro-bisnis dan mengutamakan kepentingan ekonomi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor dan menarik lebih banyak investasi langsung dari AS.
Para analis politik menilai bahwa sinergi antara kedua pemimpin ini dapat mengubah peta politik dunia, menciptakan kemitraan yang lebih solid antara AS dan Indonesia, yang berpotensi memberikan dampak positif bagi stabilitas kawasan Asia-Pasifik. Dengan terpilihnya Trump, banyak yang berharap bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Prabowo, akan memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga keseimbangan kekuatan global.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keterpilihan Trump sebagai Presiden AS merupakan suatu momentum penting yang memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat di berbagai bidang, terutama dalam memperkokoh ketahanan ekonomi dan militer yang akan membawa kedua negara ke arah yang lebih maju dan berdaya saing di pentas dunia.
