Warga Flores Timur Meninggal di Kos Tanjung Selor, Sakit Maag Diduga Jadi Pemicu

oleh
Proses Evakuasi Jenazah Korban (Foto:DOC.HUMASPOLRES)

Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR – Seorang pria ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Tanjung Selor, dugaan awal penyebab kematian ialah karena sakit. Jenazah korban, yang diidentifikasi bernama Petrus, segera dievakuasi menuju rumah sakit setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pihak berwenang kini terus melakukan penyelidikan mendalam guna mengungkap penyebab pasti dari insiden tragis ini. Penemuan mayat ini menimbulkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan korban beberapa waktu terakhir, yang juga menjadi fokus investigasi.

Petrus ditemukan tak bernyawa oleh pemilik kos pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WITA, setelah beberapa hari tidak terdengar kabarnya. Penemuan ini berawal dari kekhawatiran tetangga kos yang merasa curiga lantaran tidak ada respons dari kamar korban. Mereka kemudian memutuskan untuk memanggil pemilik kos dan ketua RT untuk membantu membuka paksa pintu kamar.

“Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan penyelidikan masih berlangsung,” jelas Kapolresta Bulungan, Kombes Rofikoh Yunianto melalui Kasi Humas, IPTU Magdalena Lawai. “Penyebab pasti kematian korban masih dalam tahap investigasi oleh tim kami, kami akan terus memperbarui informasi,” tambahnya.

IPTU Magdalena Lawai, juga mengungkapkan bahwa mayat Petrus pertama kali ditemukan oleh tetangga kos, berinisial RN, yang merasa khawatir. “Saksi RN tidak pernah mendengar suara korban selama beberapa hari, sehingga berinisiatif memeriksanya,” ujar Lena kepada awak media.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Petrus diketahui telah cukup lama menempati kamar kos di tepi Sungai Kayan tersebut. Pemilik kos, RN, menjelaskan bahwa Petrus Sera Puka adalah seorang perantau dari Flores Timur, NTT.

RN menceritakan, Petrus menghabiskan tiga bulan terakhir di kosnya lantaran sakit. “Katanya Petrus sakit maag sudah tiga bulan, makanya dia lebih banyak di kos saja,” pungkas RN. Informasi ini menguatkan dugaan awal bahwa Petrus meninggal karena komplikasi penyakit yang dideritanya.

Baca Juga:  Pemantauan Hilal Awal Ramadan di Bulungan, Hasilnya Tidak Terlihat

Petrus, meskipun jarang terlihat di luar kamarnya, dikenal sebagai penghuni yang taat membayar sewa kos. Kondisi ini membuat pemilik kos tidak curiga hingga ditemukannya ia tak bernyawa di dalam kamar. “Dia (Petrus) masih belum nunggak dalam membayar uang kos dan bayar lewat transfer, jadi kosnya tetap kami jaga,” terang RN.

Jenazah korban kini berada di RSUD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor untuk proses autopsi guna memastikan penyebab kematiannya. Penyelidikan mendalam akan terus dilakukan polisi untuk mengumpulkan bukti-bukti. Tim juga telah melakukan olah TKP dan visum di rumah sakit untuk menunjang proses penyelidikan. Keluarga korban juga telah dihubungi dan diharapkan segera tiba di Tanjung Selor untuk proses selanjutnya.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap sesama, terutama mereka yang hidup sendiri. Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan segera melapor jika menemukan hal mencurigakan. Semoga kasus ini segera terungkap agar keluarga korban mendapatkan kejelasan.