Inovasi Perencanaan Desa di Bulungan Dorong Pembangunan Lebih Terpadu

oleh
Agenda Rapat Koordinasi Pemerintahan Desa se-Kabupaten Bulungan yang digelar pada Rabu (11/6/2025) (Foto:DOC.PEMKABBULUNGAN)

Reporter : Asta Z | Editor : Dewangga

TANJUNG SELOR – Rapat koordinasi pemerintahan desa se-Kabupaten Bulungan digelar Rabu (11/6) lalu. Acara ini menjadi forum penting bagi konsolidasi tahunan antarpemerintahan desa. Di tengah agenda tersebut, sebuah inovasi signifikan berhasil diperkenalkan dan mulai diarusutamakan. Program ini bernama PARADE DESA yang dikembangkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

PARADE DESA merupakan singkatan dari Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Inisiatif ini digagas oleh Siti Halijah, Kepala Bidang Pembangunan Desa DPMD Bulungan. Gagasan ini sangat relevan dengan tujuan utama rapat koordinasi tahunan tersebut. Hal ini memastikan rencana pembangunan kabupaten dan desa bisa terintegrasi dengan baik.

“Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan klasik perencanaan desa yang sering tidak sejalan. Banyak rencana desa yang belum sepenuhnya selaras dengan arah pembangunan daerah secara keseluruhan,” ungkap Siti Halijah. “Akibatnya, sering terjadi tumpang tindih program dan pemanfaatan anggaran menjadi kurang efektif. Ini akan kita perbaiki bersama.”

Melalui program PARADE DESA, DPMD secara aktif mendorong pendekatan program yang lebih terstruktur. Pendekatan ini memperjelas bagaimana visi bupati terwujud hingga ke tingkat desa. Upaya ini diperkuat dengan adanya Surat Edaran Bupati tertanggal 23 Mei 2025 lalu. Surat edaran itu mewajibkan seluruh desa menyelaraskan dokumen RPJMDes mereka.

Bupati Bulungan, Syarwani, menyambut baik dan mendukung penuh program inovatif ini. Beliau menekankan bahwa PARADE DESA mencerminkan komitmen bersama. Program ini mencegah setiap pihak berjalan sendiri-sendiri dalam pembangunan. Melalui penyelarasan dokumen perencanaan, pembangunan daerah akan lebih efisien dan terarah.

Syarwani juga menjelaskan arah pembangunan kabupaten Bulungan yang merujuk pada visi “Bulungan Berdaulat dan Unggul”. Visi tersebut menitikberatkan pada pembangunan hijau yang berkelanjutan. Berbagai program prioritas akan diturunkan dari visi ini. Program tersebut mencakup pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan ketahanan pangan.

Baca Juga:  Disnakertrans Dalami Dugaan Penahanan Ijazah, PT SSI Segera Dipanggil

Dalam konteks ini, PARADE DESA memiliki peran krusial sebagai instrumen awal bagi desa. Program ini membantu desa agar tidak tertinggal dalam memahami arah pembangunan kabupaten. Melalui berbagai forum diskusi perencanaan yang telah berjalan, pemerintah desa kini lebih aktif terlibat dalam penyusunan kebijakan. Kebijakan ini akan menjadi lebih komprehensif.

“Dengan menyelaraskan program dari awal, kita tidak hanya menghindari duplikasi yang tidak perlu. Kita juga memperkuat keberlanjutan setiap inisiatif,” Siti menambahkan. “RPJMDes yang selaras dengan RPJMD berarti desa menjadi bagian integral dari strategi pembangunan. Ini akan membentuk daerah secara utuh.”

Langkah ini juga didukung penuh dengan peningkatan kapasitas bagi aparat desa. Penerapan pendekatan digital dalam perencanaan dan pelaporan juga akan terus ditingkatkan. Siti menyatakan bahwa PARADE DESA akan menjadi standar baru pembinaan perencanaan di seluruh desa. Program ini tidak hanya berhenti sebagai proyek perubahan individu.

Rapat koordinasi kali ini menjadi momentum penting untuk memperkenalkan dan mengukuhkan PARADE DESA. Inovasi ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pembangunan daerah yang terpadu. Dengan kehadiran 74 kepala desa dan ketua BPD, harapan untuk penyelarasan program menjadi kenyataan. Ini adalah langkah nyata menuju Bulungan yang lebih terintegrasi.